Tempe Kedelai vs. Tempe Bungkil: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

 

Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sudah dikenal di seluruh dunia karena kandungan gizinya yang tinggi, terutama protein nabati. Tempe biasanya terbuat dari kedelai, namun ada juga varian lain yang terbuat dari bahan baku berbeda, salah satunya adalah tempe bungkil. Tempe kedelai dan tempe bungkil memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal bahan baku, proses pembuatan, rasa, dan kandungan gizinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari kedua jenis tempe tersebut.

Perbedaan Tempe Kedelai dan Tempe Bungkil

  • Bahan Baku:
    Perbedaan utama antara tempe kedelai dan tempe bungkil terletak pada bahan bakunya. Tempe kedelai, seperti namanya, terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Sedangkan tempe bungkil dibuat dari bungkil, yaitu ampas yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak nabati, seperti bungkil kelapa atau bungkil kacang tanah.

  • Proses Pembuatan:
    Proses pembuatan tempe kedelai dan tempe bungkil secara umum mirip, yaitu dengan merendam bahan baku, merebus, mencampurkan starter tempe, dan kemudian fermentasi. Namun, bahan baku bungkil membutuhkan perlakuan yang lebih intensif dalam pengolahan, terutama karena bungkil memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dan tekstur yang lebih kasar dibandingkan kedelai.

  • Rasa dan Tekstur:
    Tempe kedelai memiliki rasa yang lebih gurih dan tekstur yang lebih kenyal dan padat, sedangkan tempe bungkil memiliki rasa yang lebih netral dan tekstur yang cenderung lebih lembut atau berongga. Tempe bungkil juga biasanya lebih mudah hancur saat dimasak, sementara tempe kedelai lebih tahan terhadap proses pengolahan, seperti digoreng atau dibakar.

Kelebihan Tempe Kedelai

  • Kandungan Gizi yang Lebih Kaya:
    Tempe kedelai mengandung lebih banyak protein, serat, dan mikronutrien, seperti vitamin B12 dan asam folat, yang penting untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, tempe kedelai lebih bergizi dan lebih cocok untuk dijadikan sumber protein nabati.

  • Lebih Tahan Lama:
    Karena proses fermentasi yang lebih sempurna dan tekstur yang lebih padat, tempe kedelai cenderung lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.

  • Rasa yang Lebih Khas:
    Tempe kedelai memiliki rasa yang lebih khas dan gurih, menjadikannya pilihan utama dalam berbagai masakan tradisional maupun modern.

Kekurangan Tempe Kedelai

  • Harga yang Lebih Mahal:
    Tempe kedelai lebih mahal dibandingkan tempe bungkil karena bahan baku kedelai lebih mahal dan lebih sulit didapatkan dalam jumlah besar.

  • Terkadang Mengandung Pestisida:
    Kedelai yang digunakan untuk pembuatan tempe kedelai bisa terpapar pestisida selama proses pertumbuhannya, meskipun ada tempe kedelai organik yang bebas pestisida.

Kelebihan Tempe Bungkil

  • Harga Lebih Terjangkau:
    Tempe bungkil umumnya lebih murah karena bahan bakunya berupa ampas dari proses pengolahan minyak yang biasanya dianggap sebagai limbah. Hal ini menjadikannya alternatif yang lebih ekonomis.

  • Cocok untuk Mengurangi Limbah:
    Penggunaan bungkil sebagai bahan baku tempe adalah cara yang cerdas untuk mengurangi limbah dari industri minyak nabati, sehingga tempe bungkil lebih ramah lingkungan.

Kekurangan Tempe Bungkil

  • Kandungan Gizi Lebih Rendah:
    Tempe bungkil memiliki kandungan protein dan serat yang lebih rendah dibandingkan tempe kedelai. Selain itu, tempe bungkil cenderung tidak mengandung banyak mikronutrien penting yang terdapat dalam kedelai.

  • Rasa yang Kurang Khas:
    Tempe bungkil memiliki rasa yang lebih netral dan tidak sekuat tempe kedelai, sehingga tidak dapat menggantikan tempe kedelai dalam beberapa jenis masakan yang membutuhkan cita rasa khas tempe.

Kesimpulan

Baik tempe kedelai maupun tempe bungkil memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tempe kedelai lebih bergizi dan memiliki rasa yang lebih kuat, namun harganya lebih mahal. Sementara itu, tempe bungkil menawarkan harga yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan, tetapi kandungan gizinya lebih rendah. Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi rasa, anggaran, dan kebutuhan gizi Anda.

Dapatkan informasi lebih lengkap mengenai tempe yang bisa diakses disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-Ciri Tempe yang Tidak Layak Konsumsi dan Cara Menghindarinya

Mengenal Mesin Pemecah, Pengupas, dan Pemisah: Inovasi Teknologi dalam Produksi Tempe

Inovasi Teknologi: Mesin Tempe Otomatis untuk Produksi Lebih Efisien